Argo Muria diluncurkan pertama kali pada tanggal 22 Desember 1997. Kereta api ini menawarkan alternatif perjalanan dengan jadwal pemberangkatan pagi hari dari arah Semarang ke Jakarta dan sore hari dari arah sebaliknya. Diikuti oleh peluncuran KA Argo Muria II pada tanggal 20 Mei 2001 yang menawarkan alternatif perjalanan yang berkebalikan dengan Argo Muria I yang belakangan berganti nama menjadi KA Argo Sindoro.
Argo selain berarti gunung juga merupakan nama dagang layanan kereta api eksekutif. Kata Muria berasal dari nama gunung (Gunung Muria) yang memiliki ketinggian 1.602 m di atas permukaan laut (dpl) dan berada di sebelah Utara kota Kudus (69 km dari arah Kota Semarang). Kawasan gunung ini terkenal dengan berbagai macam satwa langka seperti; burung plontang, elang Muria, rusa dan kera. Demikian juga dengan Sindoro adalah nama gunung dengan ketinggian 3.150 m dpl, yang terletak di batas Kabupaten Temanggung sebelah barat dan Wonosobo sebelah timur. Gunung bertipe Strato ini juga dikenal dengan sebutan Sindoro atau Sendoro, mempunyai beberapa kawah diantaranya Kawah puncak; Segoro Wedi, Segoro Banjaran, Kawah Utara, Kawah Selatan.
Perjalanan sejauh 445 km ditempuh dalam waktu lima jam tiga puluh menit dan hanya berhenti di stasiun Tegal dan Pekalongan.
Layanan kereta api yang memiliki kapasitas 350 tempat duduk ini terdiri dari tujuh rangkaian kereta kelas eksekutif. Untuk perjalanan yang dilakukan pada siang hari, penumpang dapat menikmati indahnya panorama di pesisir pantai utara khususnya antara Pekalongan-Semarang.